Selasa, 09 September 2014

Cinta 2020


Cinta 2020
By : Sofa Priyandayani Nasution.
Disuatu pagi, di kota Hi-Tech, Senin, 2 Februari 2020.

Setelah menjuarai lomba merangkai robot antar SMA sekota Hi-Tech, hari-hari Swar Chan menajdi lebih sibuk dibandingkan hari-hari sebelumnya. Hampir setiap hari dia diundang untuk mengisi acara-acara di stasiun televisi swasta di kota itu juga terkadang menghadiri undangan di radio seluruh kota Hi-Tech.
Swar Chan dinobatkan menjadi juara pertama di lomba merangkai robot tersebut dan mengalahkan hampir ribuan peserta dengan robot-robot yang tak kalah keren bila dibandingkan dengan miliknya. Swar Chan yang berhasil merangkai sebuah robot yang dapat hidup tanpa sebuah baterai ataupun energy lainnya. Dia hanya menghubungkan dengan keberadaan si pemilik robot. Selama robot masih bisa mendeteksi kehadiran pemiliknya atau bisa dikatakan majikannya dia bisa hidup dengan nafas majikannya. Dengan artian selama majikannya masih hidup maka robot itu juga akan hidup.


Namun, kesuksesan Swar Chan tidak lepas dari bantuan temannya Anne Lee dan juga Kim Law dan juga atas kerja sama mereka  dengan Profesor Adji Ding Rath. Mereka telah menyiapkan konsep robot yang mereka beri nama SAKA yang merupakan singkatan dari nama awal mereka. Konsep yang dibangun berbulan-bulan sebelum lomba merangkai robot itu tiba.
Hi-Tech sebuah kota canggih yang 98 % segala kegiatannya diatur oleh robot. Hampir setiap penduduk di kota canggih itu memiliki robot masing-masing satu setiap orang. Jadi tak heran jika setiap tahun pemerintah Hi-Tech selalu mengadakan lomba merangkai robot-robot canggih.

“ Dengan Anne lee disini, ada yang bisa saya bantu?” Anne menjawab telepon yang sedari tadi berdering.
“ Selamat pagi Anne, kami dari kantor pemerintahan kota Hi-Tech ingin berbicara dengan Swar Chan.” Jawab seseorang diseberang sana.
“ Selamat pagi juga pak, Swar lagi pergi. Kalau ada perlu bapak bisa katakan kepada saya karena Swar Chan telah mempercayai saya sebagai managernya.”

“ Okelah, saya ingin mengundang Swar Chan untuk datang ke kantor bapak Wali kota Hi-Tech rabu besok. Karena pak wali kota ingin berbicara atau lebih tepatnya untuk bersilaturahmi dengan anak yang telah memenangkan lomba merangkai robot tahun 2020 ini.”
“ Baik pak, akan saya atur pertemuannya”.
                                                                          ***
Professor Adji tampak lelah di labolatoriumnya saat ditemui Swar Chan dan kedua temannya. Anne Lee selaku satu-satunya cewek di ruangan itu berinisiatif untuk membuatkan professor minuman dingin untuk melepaskan dahaganya.

“ Diminum prof!”  Anne menyuguhkan soft drink kepada lelaki yang telah berumur itu.

Profesor tak menghiraukan, dia tetap melanjutkan kegiatannya yang sepertinya sedang meramu sebuah ramuan yang Swar Chan dan kawan-kawannya tidak tahu. Mereka bertiga telah mengerti kebiasaan professor yang tak mau diganggu saat dia sedang ber-eksperiment di labolatoriumnya yang canggih.
Kim Law memerintah robot pribadinya untuk menyalakan televisi. Robotnya akan mengerti dan melakukan keinginanya hanya dengan menangkap sinyal suara Kim Law. Robot-robot canggih di kota Hi-Tech telah dirancang sesuai dengan keinginan pembelinya. Para pembeli-pembeli robot bisa dengan mudah mendapatkan robot yang mereka inginkan. Mereka tinggal mengunjingi toko Hi-Robot atau mem-booking nya melalui internet secara online. Robot-robot yang didesign untuk mengerjakan segala pekerjaan manusia mulai dari mencuci kain,  mengepel rumah, bahkan sampai hal terkecil seperti mengunting kuku majikannya atau membalas email-email yang masuk.

“ Lagi-lagi orang-orang ini menon-aktifkan robot-robot mereka dan menggantinya dengan yang baru, setelah bosan memakainya. Seandainya robot-robot punya perasaan mereka akan sedih, bukankah di tahun 2020 ini robot telah resmi dikatakan sebagai bagian dari keluarga yang jika hendak membeli seperti ingin mengadopsi anak? Tapi mengapa masih ada saja yang seenaknya membuang robot seperti itu? Dasar!” Kim Law mengomel sendiri menyaksikan deadline news yang tengah ditontonnya.

“ Namanya manusia mana pernah merasa puas. Tapi keren juga idemu seandainya ada robot yang punya perasaan. Lucu juga kalau ada robot yang menangis, jatuh cinta atau selingkuh, hahaha…..” Anne Lee membalas dan membuatnya sedikit menjadi bahan lelucon.

“ Tapi apa ada ramuan atau zat kimia yang bisa beraksi mengahsilkan perasaan? Sedangkan manusia sendiri belum tentu semua memiliki perasaan?” Kim Law malah menganggapinya dengan serius.
“ Ehem….” Profesor Adji mendehem. “ kalian pulanglah sudah sore. Professor ingin istirahat.” Lanjut professor.

“ Oh ya prof, Rabu saya diundang ke kantor wali kota. Saya ingin professor ikut mendampingi saya, saya ingin katakana  pada seluruh penduduk kota bahwa profesorlah yang berperan penting atas kemenangan saya.” Swar Chan angkat bicara sebelum melangkah pulang.

“ Sudah, gak usah. Kalian pergilah, toh… kamulah yang menciptakan ide itu kan? Professor hanya membantu merangkai dan meramu zat-zat kimianya.” Professor menolak keinginan Swar Chan.
“ Tapi prof?” Swar Chan tampak sedih.

Mereka bertiga pun bergegas pulang. Tampak kesedihan di wajah Swar Chan karena keinginanya pergi bersama dengan professor tidak dikabulkan. Dia tertunduk lesu.

“ Chan…!” panggil professor. Swar Chan menoleh berharap professor berubah pikiran, saat dia menoleh professor hanya mengatakan “ hati-hati Chan”.
Rabu, 4 februari 2020.

“ Kalian tidak boleh masuk, hanya Swar Chan yang berhak masuk kedalam” kata robot-robot pengawal milik kantor wali kota dengan  nada bicara mereka yang khas.
“ Apa-apaan ini?” Swar Chan terheran.
“ Ini perintah, ini perintah” jawab robot pengawal kembali.
“ Ya sudah, kamu masuk saja ke dalam Chan, mungkin pak wali kota ingin berbicara eksklusif dengan kamu.” Anne menenangkan suasana.
Gelap, dingin, dan lembab. “ Tempat macam apa ini?” batin Swar Chan. “Silahkan duduk” robor pengawal itu kembali berkata.
Swar Chan duduk di sebuah kursi. Kursi yang mirip seperti kursi panas di kantor pengadilan. Saat swar Chan mendaratkan bokongnya di kursi itu, ruangan berubah menjadi terang benderang, tangannya secara otomatis di borgol dengan borgol yang ada di lengan kursi kanan dan kiri. Tepatnya di atas kepalanya sebuah lampu yang bersinar terang sekali membuatnya cukup merasa kesilauan.
“Lepaskan saya… lepaskan saya….” Swar Chan berontak.
“ Akhirnya saya menemukan anak jenius seperti kamu. Hahahaa..” pak wali kota tertawa dan bertepuk tangan sementara Swar Chan tidak tahu sama sekali atas apa yang dialaminya saat itu.
“ Kamu tidak boleh berontak, kamu adalah senjata terampuh saat ini. Saya telah menunggu hari ini selama bertahun-tahun.”
“ Apa maksud kamu???” Swar Chan berteriak.
“ Saya akan menguasai dunia dengan robot ciptaanmu itu. Jika robot-robot canggil lainnya bersatu dengan milikmu saya akan memerintahkan mereka untuk memperbudak manusia di seluruh dunia, hahahha…” pak wali kota kembali tertawa.

“ Hello? Ini 2020. Itu dongeng abad keberapa? Lagi pula jika kau menguasai dunia ini. kami bisa saja pindah ke Mars. Toh sudah banyak manusia yang belajar hidup disana. Hahha…” Swar Chan tertawa. Ternyata itu membuat pak wali kota marah dan menembakkan laser ke arahnya. Swar Chan mengelak dan untungnya laser itu mengenai borgol ditangannya pun terbuka.

Swar Chan berlari dengan menyeret-nyeret kursi karena tangan kirinya masih menenpel di borgol kursi itu. Dia mengeluarkan senjata seperti pisau dan mencoba membuka borgol itu, borgolnya terbuka saat pisau membelahnya menajdi dua bagian. Swar Chan berlari menemui kedua temannya. Swar Chan juga meraih alat dari kantongnya yang mirip seperti mobile phone itu seraya menekan tombol-tombol yang ada, muncullah wajah Anne Lee di hadapan Swar Chan tanpa basa-basi Swar Chan langsung menanyakan keberadaan mereka.

“ Darurat, ini bahaya!” kata Swar Chan yang masih terengah-engah.
“ Ada apa? Kim Law menajwab.
“ Aku gak bisa jelasin sekarang”
“ Coba kalian lihat ini! robotnya banyak banget. Buat apa pak wali kota mengoleksi robot sebanyak ini dengan berbagai tipe. Bahkan robot tempo dulu juga ada lho. “ Anne Lee menemukan sebuah gudang s yang berisi dengan banyak robot.
“ Jangan-jangan, kita harus cari cara. Ayo kita harus cepat pergi dari sini sebelum mereka menemui kita.
Dengan menaiki sebuah kendaraan yang seperti piring terbang mereka melaju dengan kecepatan tinggi menuju labolatorium professor. Tetapi sesampai di sana mereka tak menemui professor dan SAKA robot tercanggih di tahun itu juga lenyap tanpa bekas.

“ Kurang ajar, kita kalah cepat. Bahkan mereka juga menculik professor.” Swar Chan mengkepal tanggannya.
“ Ada apa sih sebenarnya?” Anne Lee semakin bingung.
Swar Chan pun menjelaskan semuanya kepada Anne Lee dan Kim Law.  Mereka semakin panik karena professor juga diculik. Setelah mencari sampai kesudut ruangan mereka tak menemui apapun. Barang bukti atau jejak kaki orang asing pun ada. Anne Lee memerintah robotnya untuk mendeteksi bau badan asing di labolatorium itu. Kim Law mengecek CCTV untuk melihat apa yang terjadi sebelumnya. Tapi sial, CCTV tak diaktifkan saat itu. Sementara Swar Chan menemukan sebuah botol ramuan baru yang terecer dan isinya tumpah.  Swar Chan memerintah robotnya untuk mendeteksi formula apa di dalam ramuan itu. Robot Swar Chan mendeteksinya dengan baik. Hasil deteksi yang berhasil membuat ketiganya terheran-heran. Hasil deteksi yang mengatakan bahwa ramuan itu adalah ramuan kasih sayang yang jika diminum oleh robot maka robot tersebut bisa merasakan apa yang manusia rasakan.

“ Tidak mungkin.! Berarti professor memikirkan perkataanku kemaren dan membuat reaksi ini. tapi apa ini bekerja?” Kim Law sama sekali tak percaya.
“ Coba kau beri kepada robotmu!” perintah Anne Lee kepada Kim Law. Kim Law pun mengiyakan dan meminumkan ramuan itu kepada robotnya. Ternyata ramuan itu beraksi sangat cepat. Robot milik Kim Law langsung terjatuh ke lantai. Awalnya mereka mengira bahwa robotnya rusak. Tetapi kemudian robor itu bersuara “ saya capek, ingin istirahat”. Mereka bertiga kembali terheran-heran dan bengong sendiri menyaksikan tingkah lucu robot milik Kim law.
“ Keren! Tapi mengapa professor menciptakan ramuan ini? biasanya professor hanya akan menciptakan ramuan untuk hal yang sangat diperlukan.” Anne Lee angkat bicara.
“ Pasti ada maksud dibalik ini semua, ayo berpikir… Apa? Apa? Apa?” Swar Chan semakin bertanya-tanya.
“Hm, bagaimana kalau ramuannya kita beri kepada semua robot, robot-robot akan iba melihat manusia-manusia dan tidak akan menyiksa lagi. Ahh… argument bodoh”  Kim Law memberi komentarnya.
“ Ide bagus tuh, tapi kok? Apa jangan- jangan?” Swar Chan berlari ke tempat dia memparkirkan motornya. Dengan kecepatan penuh dia mngendarai piring terbangnya, Anne Lee dan Kim Law  menyusul dengan menggunakan sepeda motor yang yang berjalan di atas rel, namun bukan rel kereta api melainkan rel yang dirancang untuk lintasan sepeda motor yang dicontrol oleh komputer.
“ Benar dugaanku, lepaskan professor.!!!” Swar Chan marah setengah berteriak kepada pak wali kota yang tengah menyendra professor. Swar Chan mencoba mendekati professor namun dihalangi para robor-robot pengawal.

“ Apa yang kalian inginkan dari professor? Mengapa kalian menyendranya? Katakan?” Anne Lee benar-benar marah saat tiba di kantor wali kota itu dia mencoba berlari meskipun nafasnya masih terengah-engah.
Sayangnya, robot-robot juga melakukan hal yang sama pada Anne Lee. Swar Chan dan Anne Lee pun disandera layaknya professor mereka pun diikat berhadapan. Kim Lawlah satu-satunya harapan mereka. Kim Law datang dengan piring terbang milik Swar Chan dan menyemprotkan  asap diseluruh ruangan itu, memebuat ruangann itu sesak penuh dengan asap. Saat wali kota dan para robot-robotnya sibuk dengan batuk mereka masing-masing, Kim Law memanfaatkan situasi itu dengan menyelamatkan Swar Chan, Anne Lee dan professor.

Selama perjalanan dalam misi menyelamatkan kota, professor bercerita panjang lebar mengenai rencanaa jahat pak wali kota dan untungnya professor telah memikirkan dan menyediakan matng-matang solusi untuk itu.

Ternyata benar dugaan Kim Law, bahwa ramuan itu memang teruntuk para robot. Selama reaksi itu bekerja maka robot itu tak akan melakukan hal-hal yang keji karena ramuan itu sengaja diracik hanya untuk melakukan hal-hal positif. Hal itulah yang membuat pak wali kota marah besar. Karena SAKA rajanya robot di kota itu telah meminum ramuan itu dan SAKA tidak mau melaksanakan perintah pak wali kota. Meskipun program yang ada di tubuh SAKA telah di setting ulang agar menerima sinyal suara pak wali kota. Jika SAKA sang raja robot enggan melakukan itu, maka robot-robot yang lainnya yang telah dipersiapkan pak wali kota jauh-jauh hari juga akan melakukan tindakan seperti yang raja mereka lakukan.  Tak heran jika pak wali kota marah besar.

“ Bunuh Swar Chan, bila perlu kedua temannya juga” pak wali kota memerintahkan para robot-robot pengawalnya.
“ Mengapa saya ingin dibunuh prof?” Swar Chan gemetar mendengar kata-kata pak wali kota barusan.
“ Pada awalnya mereka hanya akan memnon-aktifkan SAKA agar robot-robot yang lain bisa bekerja sesuai dengan keinginnaya. Namun SAKA sendiri, kita tahu bahwa dia tidak akan mati jika si pemiliknya masih hidup, meskipun dia hanya mendengar sinya suara pak wali kota tapi dia masih aktif untuk mendeteksi keberadaanmu. Initnya mereka akan membunuhmu agar SAKA mati.” Jelas professor.
“ Apa yang harus kita lakukan,?” Anne Lee panik.
“ Jangan panik atau gegabah, Kim, kamu harus mengungsikan semua penduduk kota ketempat yang aman, sementara Anne Lee coba mengalihkan perhatian para robot-robot pengawal. Dan kamu Swar Chan bantu professor untuk menyemprotkan ramuan ini kepada seluaruh robot-robot milik pak wali kota.”
“ Siap Bos!” mereka bertiga serentak.
Anne Lee dan Kim Law bekerja dengan baik. Sementara Swar Chan bersama professor kembali ke labolatorium untuk mengambil sisa ramuan yang ada. Namun belum selesai mereka melakukan misi mereka. Para robot-robot telah membumi lantakkan semua bangunan-bangunan pencakar langit dan pohon-pohon pun tumbang.
Diluar dugaan pak wali kota ternyata memilih jalan lain, dia memutuskan untuk tidak memakai SAKA dan memilih robot 2019 untuk menjadi raja para robot. Kekuatannya tak jauh berbeda SAKA, maka tak heran jika dalam hitungan detik seluruh kota telah rata dengan tanah. Tower-tower dan pemancar-pemancar tivi dicabut dan dilemparkan kesana-kemari. Seluaruh penduduk kota panik namun mereka telah diamankan oleh Kim Law dengan bantuan para robot-robot tentunya.
“ Apa yang harus kita lakukan prof, saya tak sanggup untuk mengalihakan perhatian mereka. Mereka jumlahnya banyak dan sangat kuat.” Anne Lee mengeluh kepada professor.
“ Kita harus secepat mungkin menyemprotkan ramuan ini kepada robot itu, atau lebih baik jika mereka meminumnya.”
“ Tapi jumlah mereka banyak prof, bagaimana ini?”
Mereka pun hampir kehabisan akal, jika mereka tak cepat menyelamatkan kota, kota Hi-Tech akan hancur berkeping-keping dan akan menjadi milik kekuasaan sendiri bagi pak wali kota terhormat. Dia akan melakukan hal-hal yang semena-mena kepada penduduk kota. Merampas yang bukan miliknya. Tak ada lagi kota Hi-Tech yang damai seperti sebelumnya yang penuh dengan technologi canggih itu. Semua lenyap setelah dibangun bertahun-tahun. Tiba-tiba mucullah Pye Law robotnya Kim Law, dia berlari dengan kencang ketengah-tengah para robot.
“ Hey! Bukankah kau diciptakan untuk menolong manusia? Bukan untuk menghancurkannya menjadi seperti ini. tak mengertikah kau arti dari kasih-sayang dan air mata. Kau dan teman-temanmu telah menghapus kebahagian mereka.” Dengan takjub robot itu berkata-kata seperti para pujangga dengan kata-kata bijak yang Kim Law sendiri tak tahu dari mana dia tau kata-kata seperti itu.
Namun, mustahil, robot-robot itu tak mengerti apa yang Pye Law katakan. Tak lama SAKA muncul dengan gagah, dia kembali mengulang kata-kata yang Pye katakan. Terjadilah sedikit perkelahian antara SAKA dengan robot-robot canggih lainnya.
Dengan sigap, Swar Chan datang dengan mengendarai piring terbangnya dia meminumkan ramuan itu kepada raja sang robot. Seperti biasa ramuan itu bekerja dengan sangat cepat. Raja para robot itu langsung tekapar di tanah. Dia seperti menggigil kedinginan dan tiba-tiba lempengan-lempengan tubuhnya lepas dari tubuhnya. Dan kemudian seluruh robot-robot itu mengecil seperti kucing peliharaan.
Professor, Swar Chan, Anne Lee juga Kim Law terbelalak tak percaya atas apaa yang terjadi barusan. Demikian juga SAKA tubuhnya ikut mengecil seperti robot-robot yang lainnya. Namun dari sisi positif semua kekacauan yang terjadi di kota Hi-Tech pun berakhir. Pak Wali kota dan para staff nya di pencarakan di penjara no 1. Penjara abstrak dibawah tanah yang gelap, dingin, dan terkadang banyak binatang buas seperti ular berbisa. Tetapi dari sisi negative Swar Chan kehilangan SAKA nya. SAKA yang menjadi robot tercanggih saat itu musnah. Yang ada hanya tubuh mungilnya yang akan menajadi hiasan kamar.
Ramuan itu pun laris terjual di kota Hi-Tech, semua penduduk kota membeli dan meminumkannya kepada robot-robotnya. Anehnya para robotnya saling jatuh cinta.
“ Aduh, Pye Law, masakkan masakan buat aku, aku laper!”
“ Tunggu sebentar saya masih capek.” Jawab Pye Law dengan nada khasnya.
“ Awas kamu ya..!” Kim Law lagi-lagi marah atas perlakuan robotnya.
“ Kim?” panggil professor. “Sepertinya robot kamu jatuh cinta kepada robot professor?”
“ Apa? Dari mana professor tau? Apa mereka punya jenis kelamin dan saling tau?”
“ Sepertinya… soalnya tiap malem mereka telpon-telponan dan kirim-kiriman email.” Professor lagi-lagi becanda.
“ Apa? Apa ini yang namanya cinta 2020? Tuhan? Robot pacaran??? Teriak Kim Law.
The End
***

0 komentar:

Posting Komentar